Sahabatku,

Dalam keseharian kehidupan ini, kita seringkali melakukan aktivitas bercermin. Tidak pernah bosan barang sekalipun padahal wajah yang kita tatap, itu-itu juga, aneh bukan?! Bahkan hampir pada setiap kesempatan yang memungkinkan, kita selalu menyempatkan diri untuk bercermin. Mengapa demikian? Sebabnya, kurang lebih karena kita ingin selalu berpenampilan baik, bahkan sempurna. Kita sangat tidak ingin berpenampilan mengecewakan, apalagi kusut dan acak-acakan tak karuan.

Hanya saja, jangan sampai terlena dan tertipu oleh topeng sendiri, sehingga kita tidak mengenal diri yang sebenarnya, terkecoh oleh penampilan luar. Oleh karena itu marilah kita jadikan saat bercermin tidak hanya topeng yang kita amat-amati, tapi yang terpenting adalah bagaimana isi dari topeng yang kita pakai ini. Yaitu diri kita sendiri.



Sahabatku,

Mulailah amati wajah kita seraya bertanya, "Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya bersinar indah di surga sana ataukah wajah ini yang akan hangus legam terbakar dalam bara jahannam?"

Lalu tatap mata kita, seraya bertanya, "Apakah mata ini yang kelak dapat menatap penuh kelezatan dan kerinduan, menatap Allah yang Mahaagung, menatap keindahan surga, menatap Rasulullah, menatap para Nabi, menatap kekasih-kekasih Allah kelak? Ataukah mata ini yang akan terbeliak, melotot, menganga, terburai, meleleh ditusuk baja membara? Akankah mata terlibat maksiat ini akan menyelamatkan? Wahai mata apa gerangan yang kau tatap selama ini?"

Lalu tataplah mulut ini, "Apakah mulut ini yang di akhir hayat nanti dapat menyebut kalimat thayibah, 'laaillaahaillallaah', ataukah akan menjadi mulut berbusa yang akan menjulur dan di akhirat akan memakan buah zakum yang getir menghanguskan dan menghancurkan setiap usus serta menjadi peminum lahar dan nanah? Saking terlalu banyaknya dusta, ghibah, dan fitnah serta orang yang terluka dengan mulut kita ini!"

"Wahai mulut apa gerangan yang kau ucapkan? Betapa banyak dusta yang engkau ucapkan. Betapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam? Betapa banyak kata-kata yang manis semanis madu palsu yang engkau ucapkan untuk menipu beberapa orang? Betapa jarangnya engkau jujur? Betapa jarangnya engkau menyebut nama Allah dengan tulus? Betapa jarangnya engkau syahdu memohon agar Allah mengampunimu?"



Sahabatku,

Tataplah diri kita dan tanyalah, "Hai kamu ini anak shaleh atau anak durjana? Apa saja yang telah kamu peras dari orang tuamu selama ini? Dan apa yang telah engkau berikan? Selain menyakiti, membebani, dan menyusahkannya?! Tidak tahukah engkau betapa sesungguhnya engkau adalah makhluk tiada tahu balas budi!"

"Wahai tubuh, apakah engkau yang kelak akan penuh cahaya, bersinar, bersukacita, bercengkrama di surga sana? Atau tubuh yang akan tercabik-cabik hancur mendidih di dalam lahar membara jahannam tanpa ampun dengan derita tiada akhir?"

"Wahai tubuh, berapa banyak maksiat yang engkau lakukan? Berapa banyak orang-orang yang engkau zhalimi dengan tubuhmu? Berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang engkau tindas dengan kekuatanmu? Berapa banyak perindu pertolonganmu yang engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu? Berapa pula hak-hak yang engkau rampas?"

"Wahai tubuh, seperti apa gerangan isi hatimu? Apakah tubuhmu sebagus kata-katamu atau malah sekelam daki-daki yang melekat di tubuhmu? Apakah hatimu segagah ototmu atau selemah daun-daun yang mudah rontok? Apakah hatimu seindah penampilanmu atau malah sebusuk kotoran-kotoranmu?"



Sahabatku,

Ingatlah amal-amal kita, "Hai tubuh apakah kau ini makhluk mulia atau menjijikkan, berapa banyak aib-aib nista yang engkau sembunyikan dibalik penampilanmu ini? Apakah engkau ini dermawan atau si pelit yang menyebalkan? Berapa banyak uang yang engkau nafkahkan dan bandingkan dengan yang engkau gunakan untuk selera rendah hawa nafsumu"

"Apakah engkau ini shaleh atau shalehah seperti yang engkau tampakkan? Khusyu-kah shalatmu, zikirmu, do’amu, ...ikhlaskah engkau lakukan semua itu? Jujurlah hai tubuh yang malang! Ataukah menjadi makhluk riya tukang pamer!"

Sungguh betapa beda antara yang nampak di cermin dengan apa yang tersembunyi. Betapa aku telah tertipu oleh topeng? Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus topeng-topeng duniawi!



Sahabat-sahabat sekalian,

Sesunguhnya saat bercermin adalah saat yang tepat agar kita dapat mengenal dan menangisi diri ini.***



(Sumber : Jurnal MQ Vol.1/No.1/Mei 2001)

CINTA DAN MANAJEMEN HATI

CINTA

Cinta dalam bahsa Arab disebut mahabbah yang berarti kasih sayang. Menurt Abdullah Nashih ulwan, cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang menciantai kekasihnya, dengan penuh gairah, lembut dan kasih saying. Cinta adalah fitrah manusia yang murni yang tak dapat dipisahkan dari kehidupannya.

Diantara tanda-tanda cinta adalah banyak menyebut, rasa kagum / simpati, berharap, takut, rela, pengorbanan,patuh, mencintai apa yang dicintai kekasih, dan selalu ingat terhadap yang dicintai.

Semua yang dikerjakan manusia pasti bermotivasi, tak kecuali ketika mencintai. Hal hal yang dapat memotivasi tumbuhnya perasaan cinta antara lain: keindahan ( al-jamal ), kekayaan ( al-ghina ), kedudukan (al-jah), pemberian (al a’tha’), pergaulan( al-mu’asharah), perilaku baik (al ikhsan), keunggulan (al-tafawuq), pengetahuan(al’ilmi), kasih sayang (ar-rahmah), perhatian (al-ikhtimam)

Di dunia ini pun banyak sekali objek yang bisa dijadikan sasaran perasaan cinta kita. Jika kita tidak benar dalam mengelolanya, bisa jadi kita salah jatuh cinta. Kesalahan jatuh cinta akan berakibat pada sikap yang salah pula.

Tingkatan Cinta

  1. At-Tatayum

Yaitu tingkatan cinta paling dalam. Sebuah perasaan yang paripurna. Cinta yang dapat melahirkan ketaan sepenuhnya, pengabdian setulusnya, dan pengorbanan seutuhnya. Inilah cinta hamba kepada Allah SWT. ( QS. Al-Baqarah : 165 )

Dengan cinta yang dalam seperti itulah seorang yang beriman siap mengabdikan dirinya bagi Allah, menjalankan ajaranNya setulus hati, dan berjuang untuk menegakkannya di dunia. ( QS Al-Baqarah : 207 )

  1. Al-Isyq

Yaitu perasaan cinta yang ditujukan kepada sesame manusia, namun dengan kesdaran bahwa manusia yang kita cintai itu memliki keistimewaan sebagai manusia, ia adalah idola dalam segalanya, yanmg ingin kita ingin mengidentifikasi diri dengan dirinya.. dan manusia yang paling patut dicintai sampai demikian dalam oleh orang-ornga beriman adalah Rasulullah SAW. Cinta inilah yang menumbuhkan kesiapan untuk mengikuti tanpa pertimbangan apapun, semua yang Beliau lakukan, katakan, dan tetapkan sesungguhnya adalah syariat yang harus kita taati

  1. Asy-Syauq

Syauq berarti rindu. Kecintaan ini adalah ras cinta yang diberikan kepada sesama manusia kareana motivasi akidah dan akhlak, sebelum motivasi yang lain seperti kedekatan, saling menyayangi dan bahkan syahwat. Objek cinta ini adalah yang dapat dijadikan pendamping hidup seumur hidup, menemani kita dalm suka dan duka.. cinta ini lebih rendah dari isyq apalagi tatayum. Cinta ini hanya diberikan pada istri atau suami kita. Secara naluri dan fitrah, manusia memang membutuhkan keberadaan pasangan untuk menjadia penentram hati, seklaigus tempat curahan kasih sayang dan cinta ( QS. Ar-Rum : 22 )

  1. Ash-Shahabah

Berarti curahan, yaitu perasaan cinta kepada sesama manusia yang lahir karena kesamaan keyakinan, pikiran dan cita-cita. Tatkala terjadi perkenalan duas orang yang memiliki keyakinan dan keimanan dan kejjuanganyang sama, maka keduanya akan terjadi interaksi dan ikatan hati. Apalgi jika hubungan disarukan karena kesamaan aktivitas maka hubungan makin dkat dan terjalinlah sebuah ukhuwah islamiyah \ persaudaraan islam. Orang-orang beriman adalah besaudara (QS. Al-Hujarat : 10)

Orang-orang yang beriman ibarat satu tubuh, jika yang satu mngeluh sakit, maka anggota tubuh yang lain tidak bisa tidur dan pusing-pusing (HR. Ahmad)

  1. Al-‘Athf

Berarti empati yaitu cinta kepada sesama mukmin karena rasa iba dan empati atas sesuatu yang menimpanya. Cinta ini dicurahkan seorang mukmin kepada mereka yang jauh dari hidayah. Kecintaan yang menimbulkan hasrat unutk mendakwahinya kepada Allah, agar mereka selamat dunia dan akhirat

  1. Al-Alaqah

Berarti hubungan atau keterpautan, yaitu cinta yang diberikan kepada suatu objek Karena ikatan dan motivasi kemanfaatan namun cinta ini harus benar-benar dicurahkan karena dalam konteks kemanfaatan, bukan Karena bendanya. Missal kecintaan pada uang, harus dalam ikatan kemanfaatan, sehingga kita terhindar dari sifat bakhil dan takut kehilangan. Cinta ini justru akan memotivai kita untuk senang berinfak dn membelanjakan di jalan Allah. Karena infaq ini seseorang mendapat kemanfaatan yang paling besar di dunia dan akhirat. (QS. Al-Anfal :28)

Macam Cinta

Mahabbah Ghoiru masyu’ah ( cinta tidak syar’I )

Yakni cinta yang dibangun dengan langkah-langkah yang mengandung kemaksiatan dan tidak diridhai Allah. Cinta ini akan menyeret manusia semakin jauh dari nilai-nilai islam dan jauh dari rahmat Allah.

Motivasi cinta ini adalah nafsu, syahwat. Setelah seseorang memandang lawan jenis, lalu dijumpai pada objek itu hal yang menarik hatinya, maka cinta akan tumbuh dari sana. Oleh Karena itu orang yang beriman, tidak dibenarkan melihat sesuatu yang secara fitrah mudah mendatangkan cinta ini hingga dapat menjeratnya. Objek cinta ini bukan hanya lawan jenis, tapi banyak objek selain Allah dan semua hal yang tidak didijinkanNya yang dapat menjerat nafsu syahwat manusia, seperti harta, kedudukan, pangkat dan keserakahan. Disini setan tidak akan berhenti menggoda manusia (QS Al-Hijr : 39)

Target dari cinta ini adalah menikmati tanpa batas. Untuk cinta yang tumbuh dari nafsu syahwat ini, kenikmatan yang direngkuh adalah kenikmatan yang semata menuruti selera nafsu syahwati tanpa peduli nilai dna etika. Hal ini karena bagi ashhabul hawa (orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya), kenikmatan hidup adalah tujuan hidup itu sendiri. Sedangkan Allah tidak menganggap dunia ini sebagai suatu yang besar, Karen aitu Dia membiarkan ornag-orang kafir menikmati dunia ini. Rasulullah bersabda, “ dunia adalah penjara orang beriman dan surga orang kafir “ (HR Muslim)

Mahabbah Masyruah (cinta yang syar’i)

Cinta jenis ini adalah bagian yang tak terpisahkan dari agama, bahkan menjadi salah satu pilarnya. Hal ini Karena sikap beragama tidak akan bergairah tanpa cinta, tidak ada pengorbanan, ketaatan, kekhusukan dan perjuangan. Karena itu cinta jneis ini harus dimiliki setiap muslim demi menumbuhkan gairah mengamalkan agama, dan spirit unutk memperjuangkan nilai Illahiyah.

Motivasi cinta ini adalah iman. Bagi orang beriman, cinta yangtumbuh merupakan refleksi keimanannya kepada Allah. Proses lahirnya cinta dan objek cinta boleh jadi sam, tetapi bagi orang beriman jika cinta telah dijatuhkan pada satu objek, maka keimanannya akan langsung mengambil kendali atas gejolak cinta itu.maksudnya, ada proses seleksi ketika cinta dijatuhkan dalam hati. Jika ternyata objeknya adalah sesuatu yang dilatrang, maka segera saja, iman akan memutuskan dan mengingkarinya.

Objek cinta ini adalah Allah dan segala hal yang diizinkanNya. Banyak sekali objek yang dapat menarik perhatian dan membangkitkan hasrat untuk melahirkan rasa cinta, namun bagi hati orang yang beriman, objek cinta yang paling utama adalah Allah swt. ( QS. Al Baqarah : 165 )

Target cinta ini adalah menikmati dalam batas syariat. Setelah menikmati cinta kepada Allah, lantas kita dapat menkmati cinta kepada selainNya, selama dalam batas-batsa yang diperkenankanNya. Dengan cinta yng bermuatan iman, maka kenikmatan cintapun akan dinikmati dengan selera keimanan bahkan termasuk cinta sesama mukmin terhadap sebagian dunianya. Dan semua cinta itu dapat dinikmati dalam kerangka iman dan takwa kepada Allah swt.

MANAJEMEN HATI

Hati adalah segumpal daging yang apabila ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya , dan apabila ia buruk, maka buruklah seluruh jasad tersebut. Dengan demikian semuanya bersumber dan berawal dari hati. Begitu pula dengan perasaan cinta. Oleh karena itu, untuk dapat mengelola perasaan cinta, kita harus dapat memanajemen hati kita, sehingga cinta itu berbuah keridhoanNya.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menjaga hati kita dari masuknya perasaan cinta yang dapat mengotori hati dan mendatangkan murkaNya :

  • Menundukkan pandangan

Pandangan adalah pintu masuk kedalam hati. Ia adalah panah beracun yang pengaruhnya terus terasa, walau yang dilihat telah hilang dari pandangan. Ia membekas menggoda pikiran, hingga membangkitkan keinginan, menabur benih syahwat, lalu tumbuhlah hawa nafsu seperti itulah panah beracun, meskipun anak panahny atelah dicabut dari luka seseorang, namun racun tetap menjalar ke seluruh tubuh.

  • Tidak berkhalwat

Berkhalwat berarti berduaan dengan lawan jenis, baik ditempat sepi maupun ditengah keramaian dimana orang lain tidak terlibat dalam interaksi keduanya. Berkhalwat dilarang karena dalam kondisi tersebut, seseorang akan terdorong melakukan maksiat akaibat menghilangnya rasa malu.

Rasulullah bersabda “ janganlah seorangn laki-laki berduaan dengan perempuan(bukan mahram), karena yang ketiganya adalah setan” (HR.Abu Dawud)

  • Tidak berinteraksi kecuali dengan agenda yang jelas

Berinteraksi dalam aktivitas keseharian sama sekali tidak dilarang, tapi agendanya harus jelas. Ketika tujuan agenda interaksi sudah terpenuhi, maka segeralah akhiri interaksi tersebut. Jangan sampai interaksi berlanjut ke hal-hal yang tidak penting, apalagi bersifat pribadi, sehingga menjadi pintu masuk bagi setan. Seperti saling curhat, sharing, dll.

  • Buatlah sebuah perbandingan

Ketika seseorang menyibukkan dirinya dengan memandang wanita cantik/pemuda tampan, hendaklah ia membandingkan dengan bidadari/a surga agar ia dapat membedakan antara mereka dengan para penghuni surga itu.

  • Menyibukkan diri dengan perkara yang baik

Ketika seseoang tidak disibukkan dengan perbuatan yang baik, maka ia akan disibukkan oleh perkara yang batil.oleh karena itu, Umar sangat membenci waktu luang dan menganggapnya sebagai terperosok dalam kehinaan dan terjerumus dalam jurang nafsu. Umar berkata “sungguh aku sangat membenci orang yang berada dalam waktu yang kosong dari pekerjaan dunia atau akhirat.”

  • Takut dan selalu merasa diawasi oleh Allah

Dalam setiap waktu dan keadaan, sepi ataupun ramai, seorang yang beriman akan selalu merasa kebersamaan Allah dan iapun takut terhadap hal-hal yang dapat mendatangkan murka Allah. Ketika ia melakukan ketaatan, maka ia melekukan dengan ikhlas, dan ketika ia tergelincir dalam kemaksiatan, ia segera bertaubat, menyesal dan meninggalkannya secara total.

  • Memperbanyak puasa

Sumber nafsu adalah satu sebagaimana sumber kesabaranpun adalah satu. Maka barangsiapa bersabar dari nafsu makan, ia dapat memiliki keimana yang kuat serta dapat bersabar dari nafsu untuk bermaksiat kepada Allah.

  • Kenali tipu daya setan

Salah satu cara setan menjadikan manusia sebagai golongannya di akhirat nanti adalah dengan membisikkan kemaksiatan kedalam dirinya. Langkah setan dalam menjerumuskan manusia adalah bertahap dan terus menerus. Dimulai dari hal kecil sampai yang besar. Karen itu, ketika kita telah merasakan tipu dayanya, segeralah bertolak dan bertobat.

  • Jika sudah tidak kuat, menikahlah

Menikah adalah mendatangkan berkah dan pahala. Tapi menyegerakan menikah berbeda dengan terburu-buru menikah. Menyegerakan menikah berarti melakukan persiapan sejak dini untuk menikah muda, sedangkan terburu-buru berarti tanpa persiapan alias tergesa-gesa. Syarta terpenting begi perempuan adalah siap unutk siap menerima orang alain menjadi qowwam(pemimpin) bagi hidupnya, sedangkan bagi laki-laki adalah siapa memeimpin orang lain yang berarti siap menunaikan kewajiban diantaranya memberi nafkah.

TAUSYIAH

Apakah kita merasa sudah layak untuk dicinta? Layak dicinta oleh saudara-saudara kita, layak dicinta karena selama ini kita memburu cinta yang abadi, layak dicinta karena tetap setia untuk meneladani Rasulullah, layak dicinta karena melakukn lompatan perubahan atau…layak dicinta karena keberadaan kita selalu menjad perekat kebersamaan.

Cinta adalah energy. energi cintalah yang bisa memunculkan dinamika hidup yang begitu membahagiakan. Mencintai dan dicintai adalah dua lkatan yang menjadi bahan bakar semangat setiap orang untuk bisa menyikapi berbagai beban hidup. Maka keduanya harus selalu ada dalm hidup seseorang. Namun bagaimanakah kita harus meniti cinta??

Cinta yang haqiqi dari seorang hamba adalah cinta dalam spectrum yang luas. Cinta tersebut lahir dari kerja keras menjaga rasa sayang Allah kepadanya. Masalah terbesarnya adalah jika Allah murka dengan semua rasa dan amalnya. Kebahagiaan terbesarnya adalah ketika Allah merahmati perasaan dan amalnya. Maka ketika ia jatuh cinta, cinta itu membawanya kepada ketaatan dan membentenginya dari perbuatan ingkar serta penyimpangan.

Cinta seorang hamba menghantarkannya kepada kehidupan yang penuh berkah dan rahmat. Ketika cinta lawan jenis hadir dalam dirinya, maka itupun tidak lepas dari komitmen menjaga hak-hak Allah di dalam cinta tersebut. Ia mempersembahkan cinta itu untuk orang yang memberinya jaminan bahwa cinta tersebut adalah berkah dan penuh rahmat. Ia menjalankan cinta tersebut dengan muraqabah yang ketat. Ia selalu yakin, Allah memberinya pendamping yang baik sesuai kualitas kebaikan drinya.

Jika engkau seorang hamba dan menjaga hak-hak sebagai hamba, mak jatuh cintalah dan selamat menjalani cinta. Semoga Allah memuliakan kita disebabkan cinta itu, menghimpun kita dalam rahmat sebagai buah dari cinta itu dan melahirkan generasi kuat pewaris dakwah dengan cinta itu. Cinta itu indah…kenapa tak kita persembahkan untuk sesuatu yang abadi???

MARAJI’

  1. Dr.Khalid Abu Syadi 2001. Investasi Akhirat. Jakarta: Pusata Al-Kautsar
  2. Dr. Abdullah Nashih Ulwan. 2003. Taujih Ruhiyah. Jakarta : Rabbani Press
  3. Izzatul Jannah. 2003. Duka Lara Cinta. Jakarta : Era Eureka
  4. Cahyadi Takariawan, Wahid Ahmadi, Abdullah Sunono. 2003. Iman dan Mahabbatullah. Solo: Era Intermedia
  5. Novi Hardian & tim ILNA Learning Center. 2004. Super Mentoring 1 . Bandung : Syaamil Cipta Media
  6. Al-Izzah. 2005. Ketika Ikhwah Jatuh Cnta.

.


Wahai Ukhti…..,
renungkanlah hal ini…..Kebahagiaan tetaplah rahasia Ilahi, meskipun ‘sejuta manusia’ menggapai langit dan menggali bumi, demi kebahagiaan sejati.
Keyakinan terhadap takdir, menjunjung manusia ke arah ketabahan, kepasrahan dan keteduhan hati.
Keihlasan, bak mutiara terpendam, menyorotkan cahaya pasrah, menyambut keridhoan ilahi.
Peneladanan terhadapmu, wahai Nabiku, seringkali menggeser segala kesukaan kami terhadap segenap penghuni bumi. Itulah sebabnya, kehambaan kami bertahan hingga kini.
Saudari muslimah, berbahagialah dengan takdirmu, niscaya keabadian menghampirimu dengan segala keindahannya.
Saudari muslimah, berbahagialah dengan keislamanmu, niscaya surga dunia, juga surga akherat, berkenan menyambutmu…Wahai Ukhti….., pikirkanlah hal ini…..
Ukhti…
Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju ridho Tuhanmu, bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan di jadikan sebagai identitasmu saja, supaya bisa mendapat gelar akhwat dan di kagumi oleh banyak ikhwan, jangan sampai ya ukhti……….

Ukhti…
Tertutupnya tubuhmu Tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu bahkan diri anti sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu, teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa di sadari melalui ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manis mu. jangan sampai ya ukhti……….

Ukhti…
lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih dari pada itu, tapi akankah kelembutan suara anti sama dengan lembutnya kasihmu pada sauadaramu, pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yang menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu
Ukhti…
Lembutnya Parasmu tak menjamin selembut hatimu, akankah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan mudah terketuk ketika melihat penderitaan orang lain, akankah selembut itu hatimu ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat ketertindasan orang lain.

Ukhti…
Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan shalat malammu, mungkinkah malam-malammu di lewati dengan rasa rindu menuju tuhanmu dengan bangun di tengah malam dan di temani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujud mu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan terbirit-birit lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu di selimuti dengan tebalnya selimut setan dan di nina bobokan dengan mimpi-mimpi dunia bahkan lupa kapan bangun shalat subuh.
Ukhti…
Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa, mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang anti dapatkan, ataukah anti tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan yaitu maksiat

Ukhti…
Cantiknya wajahmu tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan diri anti sendiri, pernahkah anti menyadari bahwa kecantikan yang anti punya hanya tiitpan ketika muda, apakah sudah tujuh puluh tahun kedepan anti masih terlihat cantik.
Ukhti…
Tundukan pandanganmu yang jatuh ke bumi tidak menjamin sama dengan tundukan semangatmu untuk berani menundukan musuh-musuhmu, terlalu banyak musuh yang akan anti hadapi mulai dari musuh-musuh islam sampai musuh hawa nafsu pribadimu yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu

Ukhti…
Lirikan matamu yang menggetarkan jiwa tidak menjamin dapat menggetarkan hati saudaramu yang senang bermaksiat, coba anti perhatikan dunia sekelilingmu masih banyak teman, saudara bahkan keluarga anti sendiri belum merasakan manisnya islam dan iman mereka belum merasakan apa yang anti rasakan, bisa jadi salah satu dari kleuargamu masih gemar bermaksiat, sanggupkah anti menggetarkan hati-hati mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan yaitu betapa lezatnya hidup dalam kemulyaan islam

Ukhti…
Tebalnya kerudungmu tidak menjamin setebal imanmu pada Sang Kholikmu, anti adalah salah satu sasaran setan durjana yang selalu mengintai dari semua penjuru mulai dari depan belakang atas bawah semua setan mengintaimu, imanmu dalam bahaya, hatimu dalam ancaman, tidak akan lama lagi imanmu akan terobrak abrik oleh tipuan setan jika imanmu tidak betul-betul di jaga olehmu, banyak cara yang harus anti lakukan mulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil dan seharusnya di lakukan sejak dari sekarang, kapan lagi coba….

Ukhti…
Putihnya kulitmu tidak menjamin seputih hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan keluargamu sendiri, masih kah hatimu terpelihara dari berbagai penyakit yang merugikan seperti riya dan ujub, pernahkah anti membanggakan diri ketika kesuksesan dakwah telah di raih dan merasa diri paling wah, merasa diri paling aktif, bahkan merasa diri paling cerdas di tas rata-rasat akhwat yang lain, sekeras itukah haitmu, lalu di manakah beningnya hatimu, dan putihnya cintamu

Ukhti...
Rajinnya ngajimu tidak menjamin serajin infakmu ke mesjid atau mushola, sadarkah anti kalo kotak-kotak nongkrong di masjid masih terliat kosong dan menghawatirkan, tidakkah anti memikirkan infaq sedikit saja, bahkan kalaupun infaq, kenapa uang yang paling kecil dan paling lusuh yang anti masukan, maukah anti di beri rizki sepelit itu.
Ukhti…
Rutinnya Ta’lim/Liqo' mu tidak menjamin serutin puasa sunah senin kamis yang anti laksanakan , kejujuran hati tidak bisa di bohongi, kadang semangat fisik begitu bergelora untuk di laksankan tapi, semangat ruhani tanpa di sadari turun drastis, puasa yaumul bith pun terlupakan apalagi puasa senin kamis yang di rasakan terlalu sering dalam seminggu, separah itukah hati anti, makanan fisik yang anti pikirkan dan ternyata ruhiyah pun butuh stok makanan, kita tidak pernah memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi

Ukhti…
Manisnya senyummu tak menjamin semanis rasa kasihmu terhadap sesamamu, kadang sikap ketusmu terlalu banyak mengecewakan orang sepanjang jalan yang anti lewati, sikap ramahmu pada orang anti temui sangat jarang terlihat, bahkan selalu dan selalu terlihat cuek dan menyebalkan, kalau itu kenyataanya bagaiamana orang lain akan simpati terhadap dakwah kita., ingat!!! Dakwah tidak memerlukan anti tapi… antilah yang memerlukan dakwah, kita semua memerlukan dakwah

Ukhti…
Rajinnya shalat malammu tidak menjamin keistiqomahan seperti Rosulullah sebagai panutanmu
Ukhti…
Ramahnya sikapmu tidak menjamin seramah sikapmu terhadap sang kholikmu, masihkah anti senang bermanjaan dengan Tuhanmu dengan shalat duhamu, shalat malammu?

Ukhti…
Dirimu bagaikan kuntum bunga yang mulai merekah dan mewangi, akankah nama harummu di sia-siakan begitu saja dan atau sanggupkah anti ketika sang ikhwan akan segara menghampirimu

Ukhti…
masih ingatkah anti terhadap pepatah yang masih teringiang sampai saat ini bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik, jadi siap-siaplah sang ikhwan akan menjemputmu di pelaminan hijaumu

Ukhti…
Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam surga Rabbmu. maka, tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti dalam hidup sehari-harimu

Ukhti…
muhasabah yang anti lakukan masihkah terlihat rutin dengan menghitung-hitung kejelekan sikap anti yang di lakukan siang hari, atau bahkan kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam hatimu, sungguh lupa dan sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus di lakukan sebelum tidur, anti tidur mendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu muhasabah, kenapa muhasabah tidak di jadikan sebagai moment untuk perbaikan diri bukankah akhwat yang baik hanya akan mendapatkan ikhwah yang baik

Ukhti…
pernahkah anti bercita-cita ingin mendapatkan suami ikhwan yang ideal, wajah yang manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan pasti, bukankah apa yang anti pikirkan sama dengan yang ikhwan pikirkan yaitu ingin mencari istri yang solehah, kenapa tidak dari sekarang anti mempersiapkan diri menjadi seorang yang solehah
Ukhti…
Apakah kebiasaan buruk wanita lain masih ada dan hinggap dalam diri anti, seperti bersikap pemalas dan tak punya tujuan atau lama-lama nonton tv yang tidak karuan dan hanya akan mengeraskan hati sampai lupa waktu, lupa Bantu 0rang tua, kapan akan menjadi anak yang biruwalidain, kalau memang itu terjadi jadi sampai kapan, mulai kapan anti akan mendapat gelar akhwat solehah,

Ukhti…
hatimu di jendela dunia, dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah anti menjaga izzah yang anti punya, atau sebaliknya anti bersikap acuh tak acuh terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merusak citra akhwat yang lain, kadang orang lain akan mempunyai persepsi di sama ratakan antara akhwat yang satu dengan akhwat yang lain, jadi kalo anti sendiri membuat kekeliruan dalam akhlak maka akan merusak citra akhwat yang lain

Ukhti…
Dirimu menjadi dambaan semua orang, karena yakinlah preman sekalipun, bahkan brandal sekalipun tidak menginginkan istri yang akhlaknya bobrok tapi semua orang menginginkan istri yang solehah, siapkah anti sekarang menjadi istri solehah yang selalu di damba-dambakan oleh semua orang.


(dari milis sebelah)
Ya Allah, jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.

Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu

Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.

Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.

Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.

Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.

Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.

Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.

Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.

Ya Allah Engaku mengetahui bahawa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu,telah bersatu dalam dakwah pada-MU,telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya.
Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.(As-Syahid Sayyid Qutb)
Assalamu'alaiku.....
gimana kabarnya para bloggers???


Hmmm....akhirnya bisa muncul lagi..setahun lebih lho...
bagusnya cerita apa ya??? bukannya kehabisan ide buat nulis, tapi bingung mau mulai nulis yang mana. secara, dah lama banget gak nulis, terlalu banyak cerita yang selama ini tersimpan...

but, insyaAllah ke depan aku akan eksis lagi di dunia bloger( ngarep mode on)
Mulai dari mana ya???
Hmm....

Setahun yang lalu. Yup, tepat setahun yang lalu aku meninggalkan kota makassar, ketika akhirnya aku harus hijrah ke kota butta turatea, meninggalkan kuliahku, teman2 ku, dan tentunya kota makassar tercinta.

Saat ini, di bumi turatea, aku melanjutkan perjuangan hidupku sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Siapa yang nyangka klo akhirnya aku akan tinggal di kota yang konon katanya penduduknya keras2 ( bagi sebagian orang, tapi bagiku gak juga koq). Bermimpi saja tdk pernah. Tapi itulah takdir Allah, tidak ada yang akan bisa pernah menebaknya. mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus menerimanya...

berawal dari setahun yang lalu, ketika aku diminta oleh keluarga untuk mendaftar CPNS di daerah ini, awalnya aku tdk menghiraukannya karena toh memang aku tidak pernah kepikiran untuk daftar di daerah ini. tapi setelah disuruh mempertimbangkan, akhirnya iseng juga aku daftar.. wal hasil aku keterima di daerah ini...

itulah awal mula keberadaanku di butta turatea...
dan.... ada banyak kisah lagi. tapi bukan dsini tempatnya, may be di tulisan berikutnya. Ok


Terkadang saya merasa geli sendiri jika mendapat pertanyaan2 ataupun pernyataan yang agak sensitif, baik dari teman2 ataupun dari senior. Dan kmarin malam, pernyataan itu muncul lagi..

Kemarin malam, saya menghadiri acara walimahan teman.. biasanya sih kalau ada acara seperti itu..saya datangnya bareng akhwat lain. tapi kali ini saya pergi sendiri karena gak tau mau ajak siapa karena tidak banyak teman2 akhwat yang diundang. Walaupun sebenarnya saya kurang pede datang di acara2 kayak gituan sendiri kalo gak pake hijab. Kalau pake hijab kan tidak masalah. Akhirnya berangkat jugalah saya ke acara walimahan tersebut dengan ditemani " si biru". walau agak ribet karena pake baju pesta sambil bawa motor, tapi sampe juga dengan selamat..

Seperti biasa, setelah mengganti sandal cadangan di parkiran ( tadinya berangkat dengan sandal biasa..secara gitu lho, gak mungkin saya bawa motor dengan sandal dengan haq 5 cm) saya pun menuju ke gedung, isi buku tamu. Tapi pas waktu mau ke pelaminan ngasi ucapan selamat, entah ketidak pedean itu muncul lagi. Kebetulan di acara itu, saya ketemu ma senior yang juga datang, tapi dengan suaminya. Saya pun meminta kepada beliau untuk menemani ke pelaminan untuk ngasi ucapan selamat kepada mempelai. Tapi sayang nya dia baru aja turun dari pelaminan. Dan pernyataan itu pun terlontar
" makanya... cepat- cepatmi cari gandengan juga biar kalo kemana- mana gak sendiri lagi..."
teman yang satupun menimpali dan mengiyakan. What?? Cari gandengan?? bukan cari kali.. tapi saya yang dicari, hehe.
Sering ya, pernyataan seperti ini datang dari teman2. Emangnya kenapa kalo saya masih sendiri? toh saya masih menikmatinya??

Mungkin...bagi sebagian orang, nikah itu hal yang gampang2 aja. Tapi bagi saya tidak. Tidak berat juga sih.. tapi nikah itu tidak sekedar pengen, trus nikah, selesai deh, berubah lagi statusnya kita. Tapi jauh dibalik itu, kita butuh banyak persiapan. ini juga yang perlu dipahami, "Merried, siap atau pengen"?? karena beda ya, antara siap dengan pengen. kalo siap itu ya.... betul2 siap, siap fisik, mental, sosialnya, finansial tentunya juga harus siap dong!

Siap fisik, saya rasa kita semua sudah tau,,

Siap mental, tentu lah...karena akan ada banyak yang berubah setelah seseorang itu nikah. dengan adanya perubahan status. yang tadinya bujang, jadi istri ataupun jadi suami..lebih2 kalo dah jadi ibu ataupun bapak, mental harus betul dipersiapkan.
ya penting juga. Yang tadinya mungkin.. kita cuek aja dengan lingkungan sekitar kita, apalagi yang terbiasa kost- kostan, pulang kampus langsung ke kamar, besoknya lagi keluar beraktivitas sehingga interaksi dengan lingkungan tempat tinggalnya kurang. Setelah nikah.. butuh sosialisasi dengan lingkungan kita, mungkin bagi yang ibu2, bisa ikut arisan antar RW/RT biar bisa saling kenal dengan tetangganya. yang bapak2 mungkin.. sesekali ikut kerja bakti. Jadi tidak seperti waktu kuliah lagi..

finansial, yah ini juga hal yang sangat penting. terutama buat laki2 yang nantinya sebagai pemberi nafkah buat istri dan anak2 nya, bukan berarti wanita tidak boleh kerja diluar. Boleh2 saja, sang istri bekerja untuk membantu suami asalkan harus tetap ingat kodratnya dan tidak lupa tugasnya sebagai seorang istri...

Dan masih banyak hal yang perlu disiapkan...Dan yang paling penting adalah.. Don't Worry! Jodoh itu dah diatur oleh Allah... suatu saat dia pasti akan datang, bukankah manusia diciptakan berpasang-pasangan? Cepat atau lambat, hanya Allah yang tahu.

Lain halnya dengan pengen. mungkin sebenarnya sudah siap juga.. tapi kebanyakan ketidak siapannya. Mungkin karena sering diledek2 sama temannya " kapan nih.. nyusul??" seperti kasus saya diatas tadi.. tapi bukan berarti saya pengen.. nantilah kalo dah betul2 siap, hehe. Atau mungkin karena desakan dari keluarga yang menginginkan anaknya segera menyempurnakan separuh agamanya padahal sang anak belum siap, dan banyak lagi...

Nah.. sebelum dia datang, marilah mempersiapkan diri untuk menyambutnya dan menempa diri untuk menjadi baik, bukankah Allah telah berjanji dalam Al-Qur'an surah An-Nur ayat 26 bahwa wanita baik2 untuk laki- laki baik2, begitupun sebaliknya. sambil menilai diri sudah siapkah saya ataukah hanya sekedar pengen?? Anda sendiri yang tahu...